Jumat, 15 Januari 2010

TPI , 14 JANUARI 2010

kampung Tugu yang berada di kawasan Semper, Jakarta Utara terkenal dengan komunitas Kroncong Tugu-nya. Dhiti Ismuwardhani menyempatkan diri mengunjungi kampung tersebut. Alih-alih bertemu dengan komunitas Kroncong Tugu, Dhiti malah bertemu dengan kelompok Kroncong Tugu Junior. Mereka terdiri dari anak-anak yang berusia belasan tahun. Dhiti pun memutuskan untuk mengikuti mereka latihan.

Dhiti kemudian berkenalan dengan vokalis Kroncong Tugu Junior yang berwajah indo, Angel. Bersama Angel, Dhiti belajar menyanyikan lagu kroncong yang berbahasa Portugis. Tak hanya itu, Dhiti juga belajar memainkan jimbe, salah satu peralatan musik kelompok ini. Dhiti sangat bangga akan kefasihan anak-anak tersebut menyanyikan lagu kroncong, tidak kalah dengan seniornya.




Senin, 02 November 2009

Adrian in action , punk n Krontjong

Selasa, 11 Agustus 2009

Adrian is one of ten kids in the groups of music Keroncong Tugu. He can play any kind of musical instrument excep Violin. For a skill, this kid can join to his senior in keroncong tugu, in his Church, Tugu.





VERI090611_7828.jpg




Adrian.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Angela Michiels (7) membuat pengunjung Festival Kampoeng Toegoe terpesona, Sabtu (15/11). Tepuk tangan membahana seusai ia membawakan lagu rakyat Portugis, ”Tres Pombinhas” (Tiga Merpati) dan ”Bintang Kejora”, lagu anak-anak gubahan AT Mahmud.

Bocah perempuan itu pun menjadi fokus jepretan kamera belasan wartawan foto dan kamerawan televisi yang meliput acara yang digelar di halaman Gereja Tugu, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.Vokalis kelompok Kerontjong Toegoe Junior, Angela Michiels, menyanyi dalam Festival Kampoeng Toegoe di Kompleks Gereja Tugu, Jakarta Utara, Sabtu (15/11).
Tradisi
Darah Baru Keroncong Tugu

Rabu, 19 November 2008 | 03:00 WIB

Oleh Mulyawan Karim

Angela Michiels (7) membuat pengunjung Festival Kampoeng Toegoe terpesona, Sabtu (15/11). Tepuk tangan membahana seusai ia membawakan lagu rakyat Portugis, ”Tres Pombinhas” (Tiga Merpati) dan ”Bintang Kejora”, lagu anak-anak gubahan AT Mahmud.

Bocah perempuan itu pun menjadi fokus jepretan kamera belasan wartawan foto dan kamerawan televisi yang meliput acara yang digelar di halaman Gereja Tugu, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Meski umurnya baru tujuh tahun, Angela sama sekali tak terlihat canggung tampil di atas panggung. Rupanya, ia mewarisi bakat ibunya, Saartje Michiels, biduanita keroncong tugu kawakan. Wajah cantik indonya merupakan nilai tambah yang menjadikan Angela pusat perhatian semua orang sepanjang siang hari itu.

Angela, yang bernama lengkap Angela Julliete Margriette Ermestine Michiels, adalah vokalis Krontjong Toegoe Junior, orkes keroncong bocah Kampung Tugu. Siang itu ia tampil diiringi musik keroncong yang dimainkan rekan-rekannya.

Mereka adalah Arend Michiels (11) pada biola, Nabila Formees (15) pada cello, Adrian Michiels (9) pada prounga (gitar berdawai tiga), Augusta MH (17) pada mecina (gitar kecil berdawai empat), Revila Formess (16) pada contra bass, George Febrian Adolf M (11) pada gitar, dan Rafeel Formees (7) yang bermain rebana.

Keroncong adalah musik warisan para tentara keturunan Portugal yang dibawa VOC Belanda dari Malaka ke Batavia sebagai tawanan perang pada pertengahan abad ke-17. Mereka kemudian bermukim di Kampung Tugu dan menjadi nenek moyang warga asli Kampung Tugu yang sekarang.

Krontjong Toegoe Junior dibentuk oleh para anggota Krontjong Toegoe, salah satu grup musik keroncong yang ada di Kampung Tugu, yang para anggotanya adalah para musisi dewasa. Tujuannya untuk mewariskan kecintaan kepada musik keroncong dan menjadikannya tetap lestari.

Menurut musisi keroncong Arthur Michiels (40), Krontjong Toegoe Junior baru berdiri pada awal September dan di kukuhkan tgl 5 okteber 2008. Penampilan di acara Festival Kampoeng Toegoe, Sabtu lalu, merupakan penampilan perdana mereka di hadapan khalayak ramai,” papar Arthur, pemain contra bass grup Krontjong Toegoe yang juga pelatih Krontjong Toegoe Junior.

Kemauan sendiri

Arthur menambahkan, ia dan para musisi seangkatannya merupakan musisi keroncong tugu generasi kesepuluh. Dengan demikian, para anggota Krontjong Toegoe Junior merupakan para pemusik keroncong tugu generasi yang ke-11.

”Tak ada yang memaksa mereka bermain keroncong. Anak-anak itu sendiri yang ingin belajar. Karena kemauannya sendiri, mereka bisa belajar dengan cepat. Hanya dalam dua bulan, mereka sudah menguasai semua instrumen dengan baik,” ujar Arthur lagi.

Namun, jumlah lagu dalam repertoar Krontjong Toegoe Junior juga masih terbatas. Kecuali ”Tres Pombinhas”, lagu-lagu lain yang sudah bisa mereka bawakan dengan baik adalah, ”Cafrinho”, ”Krontjong Toegoe”, ”Nina Bobo”, ”Bintang Kejora”, ”Scoon Veer van U ”, dan beberapa lagu pop lainnya.

”Namun, kami melarang mereka membawakannya karena itu lagu orang dewasa,” kata Andre Michiels (41), pembimbing lain Angela dan kawan-kawan.

Dalam acara pembukaan Festival Kampoeng Toegoe, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadiahkan seperangkat instrumen keroncong baru kepada masyarakat Kampung Tugu. Hadiah diserahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakara Pinondang Simanjuntak, mewakili Gubernur Fauzi Bowo.

”Hal ini menunjukkan keseriusan kami dalam usaha melestarikan keroncong Toegoe sebagai kekayaan budaya yang terdapat di Jakarta Utara,” kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Jakarta Utara Nanny Ophir Yani yang juga penanggung jawab acara Festival Kampoeng Toegoe.

Bagai gayung bersambut, hadiah diterima dengan sukacita oleh warga Kampung Tugu, terutama para bocah awak Krontjong Toegoe Junior. Mereka berharap boleh memakai alat-alat baru itu.

Rasa untuk bisa memainkan alat instrumen itu karena sebagai grup baru penerus tradisi keroncong tugu, mereka memang belum punya perangkat instrumen musik keroncong yang lengkap.

Senin, 18 Mei 2009


Krontjong Toegoe Junior

Pemberian
biola
dari
Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Bapak Pinondang Simanjuntak, mewakili Gubernur DKI Jakarta
Krontjong Toegoe Junior pada 05 oktober 2008
group ini di bentuk bertujuan melestarikan budaya musik krontjong
group ini pertama kali memainkan lagu " cafrinho " yang artinya pemain musik. pada hari kamis dan saptu kami latihan sepulang sekolah.......... dari jam 17.00 s/d 19.00
group ini memiliki personil antara lain :

Arend Stevanus Michiels Pada Biola
Juliette Angela Michiels Pada Vocal
Citra Augusta Michiels Pada Macina
Adrian Justinus Michiels Pada Prounga
Revilla Formes Pada Contra Bass
Rafael Formes Pada Rebana
Bella Formes Pada Cello
Febrian Michiels pada Guitar

Group mengalami pergantian pemain, di karnakan melanjutkan studinya....

Arend Stevanus Michiels Pada Biola
Juliette Angela Michiels Pada Vocal
Adrian Justinus Michiels Pada macina
Revilla Formes Pada Contra Bass
Rafael Formes Pada Rebana
Bella Formes Pada Cello
Febrian Michiels pada Prounga
Ronaldo Pada Guitar


Group ini memainkan lagu antara lain :

Ku pandang langit
Nina Bobo
Naik kuda lumping
Lihat Kebunku
Cafrinho
Krontjong Toegoe
Sconvervan u
Bengawan solo
Tres Pombinhas
dan lagu anak"lainnya

group ini tampil pertama kali di Festival Kampoeng Toegoe
pada tanggal 15 november 2008
dan bermain di tempat lain dan bermain musik di gereja

Pengajar Krontjong Toegoe Junior adalah
Arthur Michiels
Andre Michiels
Saartje Michiels

Group Kami masih menerima tambahan pemain musik


by : aRend Michiels